IDLIB (Arrahmah.com) – Bentrokan di Suriah barat laut menewaskan 48 kombatan dari kedua belah pihak yang bertikai pada Ahad (10/5/2020), jumlah kematian tertinggi sejak dimulainya “gencatan senjata” dua bulan lalu di sana, menurut laporan kelompok pemantau.
Gencatan senjata sejak 6 Maret sebagian besar telah membendung pertempuran di kubu oposisi utama, Idlib, setelah serangan besar rezim Asad selama sebulan telah menewaskan ratusan warga sipil dan memaksa hampir satu juta orang melarikan diri.
Tetapi sebelum fajar pada Ahad (10/5), pejuang Suriah menyerang posisi pasukan pro-rezim di sisi barat wilayah yang didominasi Jihadi, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, seperti dilansir Al Arabiya.
Bentrokan di daerah Sahl Al-Ghab menewaskan 15 pasukan rezim serta tujuh pejuang Suriah termasuk dari kelompok Hurras Al-Deen yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, ujar SOHR yang berbasis di Inggris.
“Ini adalah korban tewas tertinggi bagi para pejuang sejak gencatan senjata mulai berlaku,” menurut kepala SOHR Rami Abdurrahman, yang mengandalkan sumber di dalam wilayah Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)