![Seorang pria membawa sekotak bantuan makanan saat Turki memulai kampanye untuk meringankan masalah 600 keluarga yang membutuhkan pada 3 Mei 2020 di Kota Gaza, Gaza [Ali Jadallah / Anadolu Agency]](https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2020/05/A-man-carries-a-box-of-food-aid-as-Turkey-started-a-campaign-to-ease-problems-of-600-families-in-need-on-3-May-2020-in-Gaza-City-Gaza.jpg?fit=1200%2C750&ssl=1)
YERUSALEM (Arrahmah.com) – Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa (5/5/2020) menerima pengiriman bantuan medis dari Turki untuk membantu memerangi virus corona.
Pengiriman tersebut disampaikan oleh Duta Besar Turki sementara Ahmet Riza Demir saat resepsi di gedung Kementerian Kesehatan.
“Turki akan melanjutkan dukungannya kepada rakyat Palestina untuk membantu memerangi virus corona. Dukungan kami kepada kepemimpinan, pemerintah dan rakyat Palestina tidak akan pernah berhenti,” Demir mengatakan.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemerintahnya atas dukungan mereka kepada rakyat Palestina. “Bantuan ini sangat penting bagi pemerintah Palestina untuk melanjutkan upayanya memerangi virus corona,” katanya . ”Bantuan [Turki] datang pada waktu yang sangat kritis karena kemampuan kami sangat terbatas,” kata al-Malki.
Diplomat top itu mencatat bahwa bantuan medis “mencerminkan hubungan istimewa antara presiden Palestina dan Turki”. Menteri Kesehatan Mai al-Kaila mengatakan bantuan medis Turki akan didistribusikan ke rumah sakit dan pusat kesehatan di wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza. “Kami menghargai hubungan antara orang-orang kami dan saudara-saudara kami di Turki,” katanya.
Otoritas Palestina sejauh ini mengkonfirmasi dua kematian dan 366 kasus virus corona.
Setelah muncul di Wuhan, Cina akhir tahun lalu, virus telah menyebar ke setidaknya 187 negara dan wilayah, menurut angka yang dikumpulkan oleh Pusat Sumber Daya Coronavirus University milik Johns Hopkins University.
Lebih dari 3,6 juta kasus COVID-19 telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan hampir 252.000 kematian dan lebih dari 1,1 juta pemulihan.
(fath/arrahmah.com)
