WASHINGTON (Arrahmah.com) – Munculnya kabar bahwa lembaga intelijen Pakistan bekerja sama dengan ‘militan’, mengantarkan AS pada kekecewaan yang cukup besar. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan AS Robert Gates dalam wawancaranya bersama dengan Associated Press hari Senin (13/6/2011).
Dalam wawancara yang dilakukan dua minggu sebelum masa pensiunnya, Gates menyatakan bahwa pelanggaran intelijen Pakistan hanya memicu kegelisahan bagi Amerika Serikat.
Seorang pejabat AS mengklaim hari Senin (13/6) bahwa setelah tersirat kabar bahwa intelijen Pakistan memberi bocoran informasi kepada mujahidin mengenai dua tempat yang akan dijadikan target penyerangan, pesawat dan satelit AS juga memperlihatkan aktivitas mujahidin yang sedang membersihkan isi kedua tempat tersebut.
“Kami tidak tahu spesifik tentang apa yang terjadi,” kata Gates. “Ada kecurigaan dan ada pertanyaan, tapi saya pikir yang jelas ada kekecewaan di pihak kami.”
Sebagai tindakan iman untuk memulihkan hubungan dengan Pakistan, intelijen AS dalam beberapa minggu terakhir bersama lokasi dari dua senyawa tersebut diyakini mengandung bahan bom yang diselenggarakan oleh jaringan Haqqani al-Qaida-linked. Tapi pada saat pemerintah Pakistan mencapai fasilitas, mereka telah dikosongkan.
Pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas hal-hal rahasia, mengatakan bahwa pemerintah Pakistan berhasil dibayar oleh jaringan Haqqani.
Ketika ditanya apakah sudah waktunya untuk mengambil garis keras terhadap Pakistan, Gates menyatakan, “Kami saling membutuhkan, dan hubungan ini juga terkait dengan Afghanistan,” katanya.
“Ini ada hubungannya dengan stabilitas regional, dan saya pikir kami pun harus bersikap realistis tentang ketidakpercayaan kami terhadap Pakistan serta mereka pun tahu dan yakin bahwa ketika urusan kami sudah selesai dengan Al Qaeda, kami akan pergi.”
Meskipun ketegangan antara Washington dan Islamabad selalu berulang, dan beberapa pertanyaan dari Kongres AS tentang kebijakan yang menghabiskan miliaran dolar untuk membantu Pakistan sejak serangan teror 11 September 2001, namun Gates mengatakan semua pengorbanan AS telah terbayar.
Gates (67) yang menjabat selama 4,5 tahun sebagai direktur Pentagon, akan melewati masa pensiun di rumahnya di kawasan Puget Sound di negara bagian Washington. Kiprahnya dalam mendukung kolonialisme AS pun tidak lagi diragukan. Ia sudah berkarir selama beberapa dekade dalam merancang peperangan dan pembantaian terhadap kemanusiaan, termasuk 27 tahun di CIA. Posisinya akan digantikan oleh Leon Panetta, yang saat ini menduduki posisi sebagai direktur CIA. (althaf/arrahmah.com)