SANA’A (Arrahmah.com) – Serangan udara pada hari Senin (13/6/2011) yang diklaim menargetkan mujahidin yang mengendalikan kota selatan Yaman, menurut laporan pejabat militer dan media, menewaskan tiga orang.
Empat bulan protes besar-besaran anti-pemerintah di Yaman telah melemahkan pemerintah pusat, dan dinilai menjadi kesempatan bagi jaringan Al Qaeda untuk mengambil dua kota di selatan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah serta Barat bahwa Al Qaeda bisa mengambil keuntungan dari kekacauan yang sedang bergejolak di Yaman.
Para pejabat Yaman mengatakan, serangan udara menghantam Jaar, salah satu dari dua kota yang dikuasai mujahidin di provinsi Abyan. Kota lainnya adalah Zinjibar.
Presiden Ali Saleh, yang memimpin Yaman hampir 33 tahun, masih berada di Arab Saudi untuk perawatan dari luka yang dideritanya dalam serangan roket yang menargetkan istananya di Sana’a, ibukota Yaman. Serangan itu berasal dari kelompok suku oposisi yang menentang Saleh.
Kedua belah pihak terlibat dalam pertempuran sengit dengan artileri, mortir, dan roket di Sana’a awal bulan ini.
Pergolakan dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan Saleh sibuk untuk fokus pada memerangi Al Qaeda, dan Amerika Serikat telah meningkatkan sejumlah operasi rahasia di Yaman. (althaf/arrahmah.com)