MOGADISHU (Arrahmah.com) – Menurut laporan media Barat mengutip pernyataan sumber di Kenya, yang pada gilirannya mengutip sumber-sumber rezim boneka di Somalia, “diduga pemimpin Al Qaeda di Afrika Timur”, Sheikh Fazul Abdullah Mohammed bersama dengan Sheikh Ali Mohammed Rage, juru bicara Al Shabaab telah tewas pada Rabu pekan lalu.
Diumumkan bahwa keduanya tengah melakukan perjalanan di dalam mobil, berbalik ke perempatan yang salah dan menemukan diri mereka berada di wilayah yang dikuasai rezim boneka bukan wilayah yang dikuasai Mujahidin. Rezim boneka mengklaim bahwa mereka membunuh keduanya di saat itu.
Informasi ini dipublikasikan pada Jumat dan Sabtu oleh semua media Barat termasuk media Rusia.
Kepala Departemen Luar Negeri AS, Clinton menyatakan “kepuasan mendalam” dengan pembunuhan Sheikh Fazul.
Namun, pada Sabtu (11/6/2011), Sheikh Rage yang dikabarkan telah tewas dalam serangan, muncul dalam sebuah konferensi pers di Mogadishu, di mana ia memberikan rincian pembunuhan polisi rahasia boneka dan menteri dalam negeri oleh Mujahidin Al Shabaab.
Rage tidak berkomentar mengenai laporkan media Barat tentang kematiannya, dan wartawan melihat dirinya berada dalam keadaan sehat. Dia juga tidak mengomentari pernyataan tentang kematian Sheikh Fazul yang diduga tewas bersama dengan dirinya. Mungkin, dia ingin menyangkal semuanya cukup dengan kehadirannya hari itu dalam sebuah konferensi pers di Mogadishu.
Sementara itu, media juga mengingatkan bahwa Amerika sebelumnya telah mengumumkan kematian Sheikh Fazul di tahun 2007. (haninmazaya/arrahmah.com)