JAKARTA (Arrahmah.com) – Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa penggunaan masker kain adalah 4 jam.
“Masker kain bagi orang yang sehat maksimal dipakai tiga sampai empat jam, setelah itu harus diganti,” kata Wiku dalam acara sosialisasi pedoman standar alat pelindung diri (APD) dan jenis-jenis tes Covid-19 di Indonesia melalui siaran streaming akun YouTube resmi BNPB, Rabu (15/4).
Wiku kemudian memberikan contoh cara melepas masker kain penutup hidung dan mulut yang tepat.
Pertama-tama, dia melepas pengait masker di telinga kanan dengan tangan kanan, kemudian melepas pengait masker di telinga kiri dengan tangan kiri. Berikutnya memasukkan masker itu ke dalam kantung plastik untuk kemudian dapat dicuci dan dipakai kembali.
Setelah membuka masker dan menyimpannya ke dalam kantung plastik, maka proses berikutnya adalah mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
Bagi orang-orang yang berada di luar rumah, Wiku mengajak agar masyarakat saling mengingatkan pentingnya penggunaan masker. Baik bagi orang yang sehat, maupun bagi orang yang kurang sehat atau memiliki gejala Covid-19.
“Kita memakai masker untuk melindungi orang lain. Siapa tahu kita terinfeksi Covid-19 tapi tidak memiliki gejala. Jadi pakai masker supaya orang lain tidak tertular,” tutur Miku.
“Bagi orang yang belum memakai masker saat berada di luar rumah, kita dapat mengajak mereka atau bahkan memberikan masker bersih,” jelasnya.
Masker sempat menjadi barang langka di pasaran setelah pemerintah mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama. Meski saat ini masker telah dapat kembali diperoleh dengan mudah, namun Miku mengatakan benda itu dapat dibuat sendiri di rumah masing-masing.
Wiku menjelaskan, syarat minimal masker kain adalah berbahan katun, menggunakan tiga lapis kain, kemudian disesuaikan dengan bentuk wajah. Yang penting adalah menutup dagu, mulut, dan sampai pipi.
(ameera/arrahmah.com)