TRIPOLI (Arrahmah.com) – Turki menyatakan pihaknya memberi jaminan kepada Muamar Gaddafi untuk meninggalkan Libya, namun tawaran tersebut belum mendapat jawaban dari pemimpin Libya itu.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintahnya telah menawarkan “jaminan` kepada Gaddafi keluar Libya.
Gaddafi “tak punya pilihan lain selain meninggalkan Libya dengan jaminan yang akan diberikan kepadanya,” kata Erdogan di televisi NTV.
“Kami telah memberinya jaminan ini. Kami telah memberitahunya kami akan membantu kemana dia ingin pergi,” katanya tanpa rincian. “Kami belum menerima jawaban sejauh ini.”
Komentar Perdana Menteri Turki tersebut muncul setelah pertempuran sengit sehari dekat kota pelabuhan Misrata, kantung penting pemberontak di Libya Barat, sekitar 200 km dari Tripoli.
Sementara itu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melancarkan serangan-serangan ke sasaran tertentu di Tripoli tapi Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates memperingatkan bahwa perang udara atas pasukan Gaddafi akan menimbulkan bahaya karena keterbatasan militer.
Dalam serangan pada Jumat (10/6), Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan jet-jet tempurnya telah menghancurkan empat tank “yang disembunyikan” dekat kota Al Aiziyah, sebelah baratdaya Tripoli.
Satu pangkalan militer di al Mayah di pinggiran kota Tripoli juga jadi sasaran pengeboman.
Para pemberontak mengatakan pasukan Gaddafi menggempur kota Ghadames, dekat perbatasan dengan Tunisia dan Aljazair. Di tempat itu terdapat situs warisan budaya dunia dan terkenal karena reruntuhan era-Romawi.
Bentrokan-bentrokan juga dilaporkan terjadi pada Jumat dan Sabtu di Kekla dan Bir al-Ghanem di kawasan pengunungan Nafussaa.
Tidak hanya itu, menurut laporan AFP diungkapkan bahwa di pangkalan militer Mitiga di luar Tripoli, rezim itu mengatakan pihaknya mengadakan upacara menandai ulang tahun ke-41 penutupan pangkalan Amerika Serikat di Libya. (rasularasy/arrahmah.com)