WASHINGTON( Arrahmah.com) – Uji klinis pertama untuk vaksin coronavirus baru telah dimulai dengan subyek uji manusia, National Institutes of Health (NIH) mengumumkan pada Senin (16/3/2020).
Studi ini dijalankan di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, Washington dengan dana dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
Secara keseluruhan, 45 orang dewasa sehat berusia antara 18 dan 55 tahun akan mengambil bagian dalam tes yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar enam minggu.
Peserta pertama menerima vaksin, yang disebut “investigasi” pada titik ini dalam penelitian, pada Senin (16/3).
Vaksin, yang dikenal sebagai mRNA-1273, berupaya memicu respons sistem kekebalan yang kuat, dan telah “menunjukkan perkembangan” saat diuji coba terhadap hewan, menurut NIH.
“Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak,” kata Direktur NIAID Anthony S. Fauci, M.D., merujuk pada coronavirus.
“Studi Fase 1 ini, diluncurkan dalam kecepatan rekor, adalah langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan itu,” imbuhnya, sebagaimana dilansir Anadolu Agency
Jumlah kematian AS akibat coronavirus telah meningkat menjadi 69 jiwa, sementara jumlah total kasus yang dikonfirmasi adalah sekitar 3.800, menurut Universitas Johns Hopkins di Maryland.
Presiden Donald Trump mengumumkan darurat nasional pada Jumat (13/3) dalam upaya untuk menekan penyebaran virus di AS.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencatat sekitar 165.000 kasus dengan total kematian global sekitar 6.500 jiwa. (rafa/arrahmah.com)