KHARTOUM (Arrahmah.com) – Perdana menteri Sudan selamat dari upaya pembunuhan pada hari Senin (9/3/2020) setelah ledakan di ibukota, Khartoum, kata media pemerintah Sudan.
Keluarga Abdalla Hamdok menyatakan ia ada dalam posisi aman setelah ledakan yang menargetkan konvoinya. Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Inggris mengatakan bahwa upaya untuk membunuh Hamdok “sangat mengganggu dan harus diselidiki sepenuhnya”.
Sementara itu, kedutaan besar Amerika Serikat di Khartoum mengatakan bahwa AS “berduka dan kaget” atas insiden tersebut dan menegaskan dukungan berkelanjutan Washington terhadap pemerintah transisi, dan solidaritasnya dengan rakyat Sudan.
Hamdok diangkat sebagai perdana menteri Agustus lalu, setelah protes pro-demokrasi memaksa militer untuk menyingkirkan Presiden Omar Al-Bashir yang otokratis dan menggantinya dengan pemerintah yang dipimpin sipil.
Para jenderal militer tetap menjadi penguasa de facto di negara itu dan telah menunjukkan sedikit keinginan untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan yang dipimpin sipil. (Althaf/arrahmah.com)