ITALIA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah memerintahkan penutupan wilayah utara negara tersebut, Lombardy dan 14 provinsi dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona baru, yang diberi nama COVID-19.
Langkah yang diumumkan pada Sabtu (7/3/2020), menempatkan sekitar 16 juta orang di zona merah sampai 3 April.
“Kami memahami bahwa langkah-langkah ini akan membutuhkan pengorbanan, tetapi ini adalah gerakan tanggung jawab diri,” ujar Conte dalam konferensi pers pada Ahad (8/3), seperti dilansir Al Jazeera.
Langkah drastis ini terjadi setelah tes mengungkapkan peningkatan besar dalam jumlah infeksi COVID-19. Dalam pembaruan hariannya, agen perlindungan sipil Italia mengatakan pada Sabtu bahwa jumlah orang yang terinfeksi naik 1.247, sehingga total menjadi 5.883.
Di antara mereka yang terinfeksi adalah kepala Partai Demokrat, Nicola Zingaretti.
Selain Lombardy, area karantina telah diperluas ke provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini, Pesaro dan Urbino, Venesia, Padua, Treviso, Asti, Vercelli, Novara, Verbano Cusio Ossola dan Alessandria.
Keputusan pemerintah membatasi semua gerakan di daerah karantina. Pasukan polisi akan berpatroli di jalan-jalan di provinsi-provinsi ini.
Mereka yang masuk atau keluar wilayah tanpa alasan kerja yang signifikan dan “tidak dapat ditangguhkan” atau darurat kesehatan akan didenda.
Museum ditutup dan segala jenis upacara sipil, termasuk pemakaman, ditangguhkan. Bar dan pub yang dapat menjamin jarak satu meter (3,3 kaki) antara pelanggan, bisa dibuka tetapi akan ditutup pada pukul 18:00.
Gym, kolam renang, teater, akan ditutup, dan para atlet akan dipaksa untuk berlatih di dalam ruangan tanpa kerumunan.
“Kita harus bertindak untuk mencegah penyebaran infeksi dan beban berlebih pada sistem kesehatan kita,” kata Conte.
Dalam beberapa hari terakhir, kekhawatiran telah dikemukakan tentang ketersediaan perawatan intensif untuk pasien yang paling rentan dan yang terkena dampak.
Kematian akibat wabah COVID-19 ini mencapai 133 orang dalam 24 jam terakhir dan membawa jumlah total kematian di Italia menjadi 366 orang. (haninmazaya/arrahmah.com)