JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan sudah ada ribuan masyarakat yang menghubungi call center 112 atau 119 terkait virus Corona atau Covid-19 sejak pertama call center itu diluncurkan pada 27 Januari 2020.
“Tetapi progres sampai hari ini lebih dari dua ribu. Teman-teman perlu ingat, declair posko nomor posko bukan kemarin, tetapi sejak tanggal 27 Januari,” kata Widyastuti di Balai Lota, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020), lansir Liputan6..
Sementara itu, lanjutnya, puluhan pasien yang berstatus pengawasan saat ini masih dirawat di tiga Rumah Sakit (RS) rujukan milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ketiga RS rujukan yang ditetapkan Kemenkes yakni RSPI Sulianti Saroso Jakarta Utara, RSPAD Jakarta Pusat dan RSUP Persahabatan Jakarta Timur.
“Kami sampaikan bahwa pasien dengan pengawasan dirawat di rs rujukan,” tandasnya.
Widya menambahkan, call center juga menerima banyak aduan dari masyarakat soal kelangkaan masker dan harga jual yang tinggi.
“Kami menerima aduan tentang masker itu bukan hanya sekarang. Sejak awal Februari itu sudah mulai bergerak,” terangnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pun telah berkoordinasi dengan aparat Polda Metro Jaya guna menelusuri kelangkaan tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia mengungkapkan, terdapat puluhan pasien yang berstatus pengawasan terkait virus corona atau covid-19.
Angka itu, kata Dwi berdasarkan data hingga 4 Maret 2020 pada pukul 08.00 WIB.
“Ada 26 pasien dalam pengawasan masih dirawat,” ujar Dwi dalam keterangan tertulis.
Selain pasien pengawasan, lanjut Dwi, terdapat 120 orang yang dilakukan pemantauan. Sebelumnya, dia menjelaskan pasien masuk kategori dipantau lantaran menunjukkan gejala seperti flu, batuk, demam, dan memiliki riwayat bepergian dari luar negeri.
(ameera/arrahmah.com)