KABUL (Arrahmah.com) – Taliban tidak akan ambil bagian dalam perundingan intra-Afghanistan sebelum sekitar 5.000 tahanannya dibebaskan, kata seorang juru bicara Taliban pada Senin (2/3/2020).
Berdasarkan kesepakatan antara AS dan Taliban yang ditandatangani pada Sabtu (29/2), kedua belah pihak berkomitmen untuk bekerja sama menuju pembebasan para pejuang dan tahanan politik sebagai langkah membangun kepercayaan.
Perjanjian itu menyerukan hingga 5.000 tahanan Taliban yang dipenjara dibebaskan sebagai imbalan atas 1.000 tawanan pemerintah Afghanistan pada 10 Maret mendatang. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang tidak terlibat dalam perundingan, menolak mentah-mentah permintaan tersebut.
“Kami sepenuhnya siap untuk pembicaraan intra-Afghanistan, tetapi kami menunggu pembebasan 5.000 tahanan kami,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada Reuters melalui telepon.
“Jika 5.000 tahanan kami, bahkan jika kurang 100 atau 200 orang, tidak dibebaskan, maka tidak akan ada pembicaraan intra-Afghanistan,” imbuhnya.
Perang Afghanistan telah berkecamuk lebih dari 18 tahun, dengan pasukan Taliban memenangkan lebih banyak wilayah namun tidak dapat menjangkau dan menguasai pusat-pusat kota besar.
Berdasarkan perjanjian tersebut, AS berkomitmen untuk mengurangi jumlah pasukannya di Afghanistan dari 13.000 menjadi 8.600 dalam waktu 135 hari penandatanganan. Mereka juga berkomitmen untuk bekerja dengan sekutu untuk secara proporsional mengurangi jumlah pasukan koalisi di Afghanistan selama periode itu, jika Taliban mematuhi jaminan keamanan mereka dan melakukan gencatan senjata.
Penarikan penuh semua pasukan AS dan koalisi akan terjadi dalam 14 bulan, kata satu pernyataan bersama. Penarikan itu tergantung pada jaminan keamanan oleh Taliban. (rafa/arrahmah.com)