DAMASKUS (Arrahmah.com) – Serangan-serangan Turki menggunakan pesawat tak berawak (drone) dan rudal telah menewaskan sedikitnya 70 pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan menghantam dua bandara militer, 22 pos terdepan dan konvoy tentara rezim di Suriah barat laut, kata beberapa sumber kepada Zaman Alwasl pada Sabtu (29/2/2020).
Drone Turki telah menghancurkan konvoy militer di dekat kota Kafrnabel di selatan kota Idlib, menewaskan sedikitnya 26 tentara.
Mengambil keuntungan dari ofensif Turki, pejuang oposisi Suriah yang didukung Turki telah meraih kemajuan baru pada Sabtu (29/2), merebut dua kota dan empat desa dari pasukan rezim di selatan Idlib dan barat provinsi Hama, lansir Zaman Alwasl.
Didukung oleh artileri Turki dan dilengkapi dengan senjata baru, Tentara Nasional Suriah (SNA) telah menandai fase baru dalam konflik di kubu terakhir oposisi.
Mengambil Saraqeb tiga hari lalu dan memblokir jalan raya strategis M4 dan M5 yang melintasi kota, dan pemboman Turki yang belum pernah terjadi sebelumnya, semuanya telah mengubah rencana Damaskus.
Kementerian Pertahanan Turki mengatakan sekitar lebih dari 2100 tentara Suriah telah ‘dinaturalisasi’ dalam tiga minggu terakhir, sementara aktivis oposisi mengatakan lebih dari 150 tentara tewas dalam 72 jam terakhir oleh tentara Turki dan pejuang oposisi sekutunya, SNA.
Bentrokan hari Sabtu mencapai Dataran Ghab di barat provinsi Hama di mana pasokan utama kombatan untuk pasukan rezim Asad berada. Pejuang oposisi Suriah merebut empat desa, menurut wartawan Zaman Alwasl.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia telah meminta Presiden Vladimir Putin agar Rusia menyingkir di Suriah dan meninggalkan Turki untuk berurusan dengan pasukan rezim Suriah sendirian, setelah 34 tentara Turki terbunuh Kamis malam. (haninmazaya/arrahmah.com)