NAYPYIDAW (Arrahmah.com) – Angkatan Laut Myanmar telah menangkap sekitar 50 pengungsi Muslim Rohingya di laut di wilayah Ayeyarwady, Myanmar selatan.
Sementara itu, pemerintah setempat telah menangkap lima tersangka pelaku perdagangan manusia yang diduga membantu mereka mencoba meninggalkan negara itu untuk tujuan yang tidak diketahui.
Otoritas angkatan laut menemukan kapal yang membawa Muslim Rohingya pada Selasa malam di dekat pantai desa Pauk Hla Gyaing di kota Pathein, meskipun tempat asal mereka belum diketahui, kata pejabat desa Myint Thein.
“Kami tidak tahu persis berapa banyak orang yang ditemukan di dalam kapal, tetapi setidaknya ada 48 Muslim di sana,” katanya, lansir RFA, Kamis (13/3/2020).
“Angkatan laut menahan orang-orang itu dan menunggu perintah dari para perwira,” lanjutnya.
“Pihak berwenang menahan lima pedagang manusia dalam kasus ini.”
Kyaw Nay Min, seorang jurnalis Muslim dan editor Chun Journal yang berbasis di Yangon yang melaporkan tentang Rohingya di Myanmar, mengatakan bahwa pihak berwenang harus membebaskan orang-orang kapal itu.
“Para pemuda dari negara bagian Rakhine adalah pelajar, dan mereka mengalami kesulitan untuk pergi ke sekolah, dan mereka tidak memiliki peluang kerja,” katanya kepada RFA.
“Itu sebabnya mereka mencoba meninggalkan negara.”
“Jika pemerintah berpikiran positif, itu harus memelihat mereka atau mengirim kembali ke kampung asal mereka,” tambahnya.
“Selain itu, pemerintah harus bertanya mengapa orang-orang ini mencoba melarikan diri,” pungkas Kyaw Nay Min.
(ameera/arrahmah.com)