DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pesawat-pesawat tempur “Israel” telah menembakkan rudal ke sasaran di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, menurut klaim media rezim Asad.
Kantor berita SANA mengatakan pertahanan udara mencegat sebagian besar rudal, tetapi delapan orang terluka.
Namun, sebuah kelompok pemantau mengatakan posisi tentara rezim Asad Suriah dan milisi yang didukung Iran telah dihantam, menewaskan 23 orang, seperti dilansir BBC (6/2/2020).
“Israel” tidak berkomentar, tetapi telah mengakui melakukan ratusan serangan di Suriah dalam beberapa tahun terakhir untuk menghentikan “pertahanan militer” Iran.
Iran dan proksinya, termasuk gerakan “Hizbullah” Libanon, mendukung pasukan yang setia kepada Bashar Asad dalam perang di Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan terhadap posisi milisi yang didukung Iran di Kiswa, Muqaylabiya, Jisr Al-Baghdad dan Izra menewaskan 15 militan, termasuk lima warga Suriah dan setidaknya tiga warga Iran.
Dan delapan tentara rezim Asad terbunuh oleh rudal yang mengenai baterai pertahanan udara di dekat Damaskus, tambahnya.
Militer rezim menuduh “Israel” meluncurkan “eskalasi agresif” dalam upaya untuk “menyelamatkan organisasi-organisasi teroris bersenjata yang telah runtuh di Idlib dan Aleppo barat di depan serangan Tentara Arab Suriah”.
Dalam beberapa pekan terakhir, tentara rezim, yang didukung oleh milisi yang didukung Iran dan serangan udara Rusia, telah menangkap puluhan kota dan desa di barat laut negara itu, yang merupakan kubu terakhir pejuang oposisi Suriah.
Lebih dari setengah juta warga sipil, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, telah terlantar akibat pertempuran, menurut PBB. (haninmazaya/arrahmah.com)