BEIJING (Arrahmah.com) – Korban tewas di Cina akibat wabah baru coronavirus naik menjadi 425 jiwa, ungkap Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Cina pada Selasa (4/2/2020), sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Dalam sebuah pernyataan, komisi mengatakan sejauh ini telah menerima total 20.438 kasus yang dikonfirmasi, di mana 64 orang meninggal selama 24 jam terakhir.
Lebih dari 171.000 orang berada di bawah pengawasan medis, sementara jumlah orang yang dipulangkan mencapai 632.
Seorang pria berusia 44 tahun meninggal karena virus corona di Filipina, kematian pertama yang terjadi di luar Cina, menurut kantor lokal Organisasi Kesehatan Dunia pada Ahad (2/2)
Pasien adalah warga negara Cina dari kota Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi.
NHC juga mengumumkan jenazah mereka yang meninggal karena wabah akan dibakar di daerah krematorium dekat rumah sakit.
Jumlah orang dengan virus yang terdeteksi di luar daratan Cina mencapai 15 orang di Hong Kong dan 8 orang di Macau, keduanya merupakan wilayah administrasi khusus.
Selain Cina, virus telah menyebar ke lebih dari 20 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Thailand, AS, Singapura, Prancis, Rusia, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Sri Lanka, Filipina, India, dan Kanada.
Virus, yang berasal dari kota Wuhan, dikatakan telah ditularkan ke manusia dari hewan, terutama kelelawar.
Ini meningkatkan alarm secara global dengan kasus-kasus yang dilaporkan di seluruh Asia, Eropa, AS dan Kanada.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah ini sebagai darurat internasional.
AS mengumumkan darurat kesehatan masyarakat karena menemukan coronavirus jenis baru.
Rusia pada Sabtu (1/2) menangguhkan perjalanan bebas visa bagi wisatawan ke dan dari Cina.
Para pelancong dari Cina diskrining terhadap virus di bandara-bandara di seluruh dunia dan beberapa maskapai menunda penerbangan ke Wuhan.
Jepang, Korea Selatan, AS, Australia, Pakistan, India, Prancis, Jerman, Indonesia, Malaysia, dan Turki mengevakuasi warganya dari Wuhan, pusat virus yang mematikan. (rafa/arrahmah.com)