WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jumlah tentara AS yang terluka oleh serangan rudal Iran di Irak bulan ini telah meningkat menjadi 64 orang, menurut data baru yang dirilis oleh Pentagon.
Presiden AS Donald Trump pada awalnya mengatakan tidak ada orang Amerika yang terluka oleh rudal yang ditembakkan ke sebuah pangkalan yang menampung tentara AS di barat negara itu pada 8 Januari.
Demokrat kemudian menuduh Trump mencoba meremehkan korban cedera.
Personel Amerika telah didiagnosis menderita cedera otak traumatis ringan (TBI), Letnan Kolonel Thomas Campbell, seorang juru bicara Pentagon, mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis (30/1/2020).
Pentagon mengatakan pada Rabu (29/1) bahwa 50 tentara terluka dalam serangan Iran di pangkalan Ain al-Assad. Total terakhir adalah peningkatan 14 pada angka-angka itu.
Iran menembaki pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan AS sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak Amerika yang membunuh komandan Iran Qassem Soleimani di Baghdad, menimbulkan kekhawatiran munculnya perang.
Dari mereka yang didiagnosis dengan TBI, 39 tentara telah kembali bertugas, Pentagon mengatakan, sementara sisanya telah dikirim kembali ke AS, sedang menunggu untuk dikirim kembali atau sedang dievaluasi.
Pada saat penyerangan, sebagian besar dari 1.500 tentara Amerika di pangkalan Ain al-Asad berada di bunker, setelah mereka diberi peringatan terlebih dahulu dari atasan. (Althaf/arrahmah.com)