YANGON (Arrahmah.com) – Dua wanita Muslim Rohingya terbunuh dan tujuh lainnya luka-luka dalam operasi militer Myanmar yang diklaim dilancarkan untuk memerangi gerilyawan.
Insiden ini terjadi beberapa hari setelah pengadilan tinggi PBB memerintahkan negara itu untuk melindungi minoritas Muslim yang terkepung.
Juru bicara militer Zaw Min Tun mengatakan kepada AFP, Jumat (25/1/2020), mengatakan bahwa seorang wanita tewas di tempat itu oleh “senjata berat” sementara yang lain meninggal setelah tiba di rumah sakit di negara bagian Rakhine utara yang dilanda konflik.
Dia menyalahkan kematian atas serangan oleh Tentara Arakan, pemberontak yang memperjuangkan otonomi bagi umat Buddha etnis Rakhine di daerah yang sama tempat krisis Rohingya berlangsung.
Namun juru bicara Tentara Arakan mengatakan tidak ada pertempuran dengan militer di daerah itu.
Konflik telah menyebabkan puluhan warga sipil terbunuh, ratusan terluka dan sekitar 100.000 lainnya mengungsi tahun lalu.
Awal bulan ini empat anak Rohingya terbunuh dan lima lainnya terluka bersama guru mereka setelah ledakan ketika mereka mengumpulkan kayu bakar. (Althaf/arrahmah.com)