IDLIB (Arrahmah.com) – Serangan udara oleh rezim Asad di kubu pejuang Suriah telah membunuh 17 warga sipil pada Rabu (15/1/2020), menghantam pasar tradisional, meskipun gencatan senjata terbaru yang didukung Rusia telah disepakati, ujar laporan kelompok pemantau.
Sedikitnya 20 warga sipil lainnya terluka dalam penggerebekan yang melanda daerah ramai kota Idlib, ibukota provinsi yang dikuasai pemberontak dengan nama yang sama, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Sementara itu, Turki dan Rusia sedang membahas pembentukan “zona aman” di wilayah Idlib di mana warga Suriah yang terlantar akibat pertempuran dapat berlindung selama musim dingin, kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, Rabu (15/1), seperti dilansir Zaman Alwasl.
Serangan rezim Suriah di wilayah itu terus berlanjut meskipun ada gencatan senjata yang mulai berlaku tiga hari lalu, Akar mengatakan kepada wartawan di Ankara, dan Turki memperkuat pos pengamatan yang telah dikelilingi oleh pasukan rezim Suriah.
Pada hari Jumat, Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengumumkan bahwa Turki dan Rusia telah menyetujui implementasi gencatan senjata di zona de-eskalasi Idlib, menghentikan serangan udara dan darat, mencegah hilangnya nyawa dan aliran migrasi baru untuk proses normalisasi kehidupan.
Lebih dari 1 juta warga Suriah telah pindah ke dekat perbatasan Turki karena serangan hebat selama setahun terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)