TRIPOLI (Arrahmah.com) – Sedikitnya 2.000 militan asal Suriah dari berbagai faksi oposisi yang didukung Turki, telah melakukan perjalanan menuju Libya untuk membantu Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli, The Guardian melaporkan pada Rabu (15/1/2020).
Mengutip sumber di Suriah, Turki dan Libya, laporan mengatakan mayoritas dari mereka telah tiba di Libya, mengonfirmasi klaim selama beberapa minggu yang mengatakan bahwa SNA aktif dalam pertempuran yang sedang berlangsung untuk memperebutkan Tripoli dan beberapa kota lain di negara Afrika Utara tersebut, lansir AMN (15/1).
Menurut laporan itu, penempatan dimulai bulan lalu ketika Perdana Menteri Libya dari GNA, Fayez Al-Sarraj, mencapai perjanjian keamanan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Pekan lalu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa setidaknya satu militan Suriah telah tewas dalam pertempuran di sekitar ibu kota.
Gerilyawan lain dilaporkan tewas pada akhir pekan sebelum gencatan senjata sementara diberlakukan.
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan hari Selasa bahwa pemerintah negaranya prihatin bahwa ribuan gerilyawan dari Idlib sedang dikerahkan dari Suriah ke Libya.
Para pejuang Suriah yang menuju Libya ini dilaporkan ditawari 2.000 USD per bulan dari Turki untuk membantu Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dalam perjuangan mereka melawan Tentara Nasional Libya (LNA) yang bermarkas di Benghazi yang dipimpin oleh Jenderal Haftar.
Sejauh ini, partisipasi mereka hanya sedikit mencegah LNA, karena pertempuran yang terakhir telah memasuki Tripoli dan merebut kota pelabuhan utama Sirte. (haninmazaya/arrahmah.com)