TUNIS (Arrahmah.com) – Juru bicara kepresidenan Tunisia Rachida Nayfer mengonfirmasi pada Selasa (7/1/2020) bahwa negaranya pasti menolak penggunaan wilayahnya dalam konflik Libya.
Dalam sebuah pernyataan dengan stasiun radio Tunisia, Nayfer mengatakan bahwa “Tunisia dengan tegas menolak campur tangan asing di Libya, termasuk intervensi Turki, yang merupakan posisi Tunisia sejak awal, dan belum dan tidak akan berubah.”
Menanggapi pertanyaan tentang mengizinkan Turki menggunakan tanah Tunisia untuk melakukan intervensi militer di Libya, Nayfer menekankan bahwa “Tunisia tidak dapat membiarkan ini dan itu adalah jawaban Presiden Tunisia Qais Saeed secara eksplisit kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama kunjungannya baru-baru ini ke Tunisia.”
Dia menambahkan bahwa “kedaulatan setiap inci tanah Tunisia tidak tunduk pada tawar-menawar,” mencatat bahwa konsultasi masih berlangsung mengenai kemungkinan partisipasi Tunisia dalam Konferensi Berlin di Libya.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoglu mengatakan bahwa Turki akan mengirim pakar militer dan tim teknis untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional di Libya. “Pemerintah, yang dipimpin oleh presiden, akan memutuskan bagaimana dan kapan ini akan terjadi,” katanya, seperti dikutip dari Reuters. (haninmazaya/arrahmah.com)