BOGOR (Arrahmah.com) – Bencana longsor yang melanda Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat hujan deras tak henti sejak malam tahun baru lalu membawa dampak kerusakan yang parah serta gelombang pengungsi yang sangat besar.
Sebanyak 10 desa di Kecamatan Sukajaya luluh lantak dengan 4.146 warga mengungsikan diri ke kantor desa, Sekolah Dasar (SD), musala, masjid, pesantren, dan rumah-rumah warga setempat.
Desa Harkat Jaya merupakan salah satu paling terdampak. Hingga kemarin sore, keadaan mereka masih terisolasi, banyak akses jalan terputus ke desa lain hingga wilayah Lebak, Banten.
Berdasarkan pantauan relawan Yayasan Majelis Gerakan Masyarakat Peduli (MGMP), para pengungsi asal Desa Harkat Jaya menyebar ke beberapa wilayah di sekitarnya atau desa yang bisa dicapai para pengungsi dengan berjalan kaki.
“Jalan penghubung dari Harkat Jaya ke desa-desa yang berada di atasnya masih terputus, hanya bisa dilalui sepeda motor, itu pun harus berputar cukup jauh,” ujar Maliki Muslim, seorang guru PPKN yang juga relawan Yayasan Majelis Gerakan Masyarakat Peduli (MGMP), saat dihubungi National Integrated Newsroom, Senin (6/1/2020), lansir rri.co.id.
Relawan MGMP mengungkapkan, pondok pesantren yang juga digunakan sebagai titik pengumpulan pengungsi tidak semua bisa ditempati karena ada banyak juga Ponpes di beberapa desa yang rusak akibat longsor.
“Sementara baru terdata 17 Ponpes yang masuk kategori rusak sedang. Itu menyebar di beberapa dusun atau kampung, di antaranya Kalongsawah, Muncang, Babakan, Peuteuy, serta Parungsapi. Dan menurut data kami, masih ada banyak Ponpes yang diduga hilang akibat tersapu longsor,” terang Maliki.
(ameera/arrahmah/com)