IDLIB (Arrahmah.com) – Sedikitnya 20 tentara rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad yang berasal dari pinggiran Damaskus, tewas dalam serangan yang sedang berlangsung di provinsi Idlib utara, ujar beberapa sumber kepada Zaman Alwasl pada Ahad (29/12/2019).
Sebagian besar tentara yang terbunuh adalah mantan pejuang oposisi yang menyetujui kesepakatan rekonsiliasi rezim pada April 2018.
Pejuang Suriah telah menewaskan sedikitnya 90 pasukan rezim Suriah dan militan Syiah sekutu dalam dua pekan lalu di Idlib timur, kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Orang-orang di pinggiran timur ibu kota telah menolak panggilan wajib militer tetapi kesepakatan rekonsiliasi telah memberlakukan de-facto baru. Mereka harus bergabung dengan tentara atau mereka mungkin akan ditangkap oleh intelijen militer, kata para aktivis.
Tentara rezim telah mengirimkan sekitar 10.000 panggilan wajib militer kepada para pemuda di Ghautah Timur untuk melakukan dinas militer, meskipun beberapa nama milik orang-orang yang terbunuh atau terlantar.
Sejak pertengahan Desember, pasukan rezim yang didukung Rusia kembali meningkatkan serangannya terhadap kubu Mujahidin di Idlib selatan, meskipun ada perjanjian gencatan senjata Agustus dan menyerukan de-eskalasi dari Turki, Perancis dan PBB.
Serangan udara yang meningkat terjadi ketika pasukan rezim yang didukung Rusia maju di darat. (haninmazaya/arrahmah.com)