VOLGA (Arrahmah.com) – Media Rusia melaporkan bahwa sebuah pangkalan militer Rusia yang terletak di perbatasan antara wilayah yang diduduki Rusia Udmurtia dengan daratan Muslim Idel-Ural, telah benar-benar dihancurkan oleh ledakan besar pada pukul 23.00 waktu setempat pada Kamis (2/6/2011) diikuti dengan kebakaran yang menyebabkan ledakan besar rudal Rusia.
Saat itu, rudal menghantam daerah sekitarnya pada jarak 20 Km. sejumlah stasiun kereta api dan minyak dan pipa gas juga telah dihancurkan.
Rusia mengatakan bahwa ledakan acak massif akan terus berlanjut sampai beberapa hari lagi. Api kini tengah mengamuk di dalam depot senjata di mana rudal dan roket disimpan, sekitar 28.000 penduduk yang hidup di sekitarnya telah dievakuasi dari rumah mereka.
Akibat kebakaran tersebut, 30 orang mengalami luka dan sembilan dirawat di rumah sakit, ujar seorang
juru bicara pemerintah kepada AFP. Karena sensor, juru bicara itu menyembunyikan korban tewas Rusia, berdasarkan statistik militer rutin, selama pengeboman, untuk setiap 30 orang terluka setidaknya 10 orang tewas.
Penduduk kota tetangga Idel-Urel, Argyz, telah dievakuasi ke desa di dekatnya, Pugachyovo. Mereka dievakuasi hingga radius 30 sampai 60 Km.
Depit tersebut juga merupakan tempat amunisi aktif yang mengandung bahan peledak sekitar 58 ton TNT, lapor televisi Rusia.
Kekuatan ledakan hingga memecahkan jendela rumah-rumah warga di desa terdekat dan api telah membakar seluruh bangunan dua lantai di mana personil militer tinggal dan bekerja.
Kekuatan ledakan terus meningkat hingga Jumat (3/6) pagi. Ada ancaman ledakan akan mempengaruhi desa-desa terdekat seperti kota Izhevsk, ibukota Udmurtia yang berlokasi sekitar 28 Km dari selatan basis militer yang hancur. Izhevsk kini ditutupi dengan asap tebal berbau mesiu.
Militer Rusia menunjukkan bahwa ledakan itu bisa saja disebabkan oleh opersi sabotase oleh Mujahidin.
Pada tanggal 26 Mei, pangkalan militer Rusia lainnya juga hancur dalam kondisi yang sama di wilayah perbatasan Idel-Ural.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya amir Imarah Kaukasus, Dokka Abu Usman mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa Mujahidin Kaukasus akan membantu Muslim Volga untuk membebaskan diri dari penjajahan Rusia.
Rusia pasti akan menghadapi kejutan lain yang tidak menyenangkan skala besar dalam waktu dekat sampai mereka angkat kaki dari Imarah Kaukasus, ujar seorang pengamat independen. (haninmazaya/arrahmah.com)