WASHINGTON (Arrahmah.com) – Bangkit dan eratnya konsolidasi aliansi Turki-Qatar menimbulkan “ancaman yang berkembang” bagi kepentingan Amerika Serikat dan Timur Tengah, kata sebuah think tank AS dalam sebuah laporan pada Kamis (12/12/2019).
Pemerintah Qatar dan Turki bekerja sama untuk “melindungi pemodal teror, mempromosikan ideologi kebencian, dan menopang kelompok-kelompok ekstremis brutal” di seluruh Timur Tengah dan menyebabkan ketidakstabilan regional dalam proses tersebut, sebuah laporan oleh Yayasan Pertahanan Pertahanan Demokrasi yang bermarkas di Washington(FDD) mengatakan.
Mendokumentasikan kerjasama bertahun-tahun, laporan ini menyoroti peningkatan hubungan Turki-Qatar yang telah berkembang sejak tahun 2002.
FDD mengklaim bahwa laporannya “menilai pandangan Islamis dan dukungan keduanya terhadap kelompok-kelompok ekstremis regional, serta kerja sama militer-ke-militer, bantuan ekonomi, dan kesepakatan perdagangan dan investasi.”
Dalam laporan berjudul “Brothers in Arms: The Consolidation of the Turkey-Qatar Axis”, pakar Senior Aykan Erdemir dan Analis Riset Senior Varsha Koduvayur, mengatakan bahwa “Washington telah gagal meminta pertanggungjawaban kedua negara ini selama bertahun-tahun.”
“Para pemimpin Turki dan Qatar telah menjadi pelindung utama berbagai gerakan Islam di seluruh dunia, memicu kebencian dan prasangka melawan Barat, dan merusak upaya untuk memperkuat sekularisme dan hak-hak minoritas di Timur Tengah,” Erdemir, mantan anggota parlemen Turki, mengatakan.
“Sudah saatnya bagi AS dan sekutu transatlantiknya untuk menentang aliansi ini dan ideologi sektariannya,” tambahnya.
Rekan penulis Koduvayur menekankan bahwa Turki dan Qatar telah membentuk “persahabatan yang abadi.”
“Meskipun menampung pangkalan militer penting AS di luar negeri, Ankara dan Doha bekerja sama dengan cara yang hanya merugikan Washington dan kepentingan regionalnya,” kata Koduvayur.
“Sudah terlalu lama, kita belum cukup menganggap negara-negara ini bertanggung jawab atas peran utama yang mereka mainkan dalam mendanai Hamas, dalam menyebarkan ideologi ekstremis, dan dalam mendukung keseluruhan keseluruhan kelompok di Suriah, Libya, dan Irak. Perilaku memfitnah ini hanya akan meningkatkan kemitraan yang semakin mengakar ini.”
Pendiri dan presiden FDD Clifford May mengatakan aliansi Turki-Qatar “menjadi tidak hanya semakin rumit, tetapi juga semakin mengancam nilai-nilai dan kepentingan inti Amerika.”
Laporan tersebut merekomendasikan bahwa Washington harus menggunakan “bujukan dan disinsentif” untuk menekan Turki dan Qatar. (Althaf/arrahmah.com)