BAGHDAD (Arrahmah.com) – Menurut kantor berita INA, Irak sedang membangun struktur pertahanan di sepanjang perbatasan di provinsi Nineveh dan Anbar yang diklaim untuk memblokir infiltrasi pejuang ISIS.
Pada Jumat (22/11/2019), seorang perwakilan regional Kurdistan Irak, yang menempati wilayah Irak utara, mengatakan bahwa hingga 20.000 pejuang ISIS masih tersisa di Irak dan Suriah, lansir AMN (24/11).
Pada awal November, situs berita AS NBC mengatakan bahwa gerilyawan dari kelompok ISIS, menyusul kekalahan mereka di Suriah, bergerak melintasi perbatasan ke Irak utara untuk membangun kembali pasukan mereka di sana.
Mereka menerima pukulan keras bulan lalu ketika amir mereka, Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi meninggal di Idlib selama operasi militer AS. ISIS juga menjadi sasaran pasukan Turki selama Operasi Peace Spring di Suriah utara, yang membuat mereka melarikan diri dari wilayah tersebut.
Irak mengumumkan kekalahan ISIS pada akhir 2017, tiga tahun setelah mereka menguasai sebagian besar negara. Pada Maret 2019, pasukan Irak, yang didukung oleh serangan udara koalisi pimpinan AS, merebut kembali semua wilayah yang diduduki oleh kelompok teroris di Irak. (haninmazaya/arrahmah.com)