ZINJIBAR (Arrahmah.com) – Formasi presiden Saleh berusaha merebut kembali kota Zinjibar di Yaman selatan yang pada akhir pekan lalu dibebaskan oleh Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP), lapor agen berita internasional.
Reuters mengatakan bahwa Zinjibar yang merupakan ibukota provinsi Abyan, berpenduduk sekitar 20.000 jiwa, banyak dari mereka melarikan diri karena serangan udara dan artileri yang terus-menerus dilancarkan rezim boneka pro-Amerika.
Zinjibar adalah sebuah kota pantai yang terletak di dekat jalur laut yang memiliki sekitar 3 juta barel minyak yang diekspor setiap hari ke negara-negara neokolonialis Barat.
Penduduk mengatakan mayat berserakan di jalan-jalan, gedung bank nasional telah habis terbakar setelah serangan artileri dan serangan pesawat tempur Yaman.
Namun, menurut Hindustan Times dan AFP, 11 tentara rezim Saleh tewas selama satu hari kemarin (1/6/2011) dan 2 prajurit lain tewas akibat luka yang mereka alami. Informasi ini telah dilaporkan oleh para pejabat keamanan dan otoritas boneka Yaman masih melanjutkan operasi mereka.
Namun, Mujahidin tidak hanya mempertahankan, tetapi juga melakukan perlawanan. Serangan pertama dilakukan terhadap pos pemeriksaan Dofas, yang berlokasi sekitar 1 kilometer dari Zinjibar. Mujahidin menewaskan 6 tentara musuh dan melukai 8 lainnya. Menurut saksi mata, Mujahidin juga membakar 10 kendaraan militer musuh.
Kemudian, sebuah kendaraan yang sarat dengan bahan peledak meledak saat kolom militer melintas dalam perjalanannya dari sebuah kota pelabuhan besar, Aden menuju Zinjibar yang telah terkepung. Selama serangan itu, 5 tentara tewas dan 23 terluka.
Sumber AFP melaporkan bahwa 2 Mujahid syahid (Insha Allah) dalam serangan itu. Salah satu petugas medis dari rumah sakit militer di Aden melaporkan bahwa 2 pelayan dari Brigade Mekanik 25 tewas karena luka yang mereka alami.
Sehari sebelumnya, pada Senin (30/5), rumah sakit militer Aden menerima 40 tentara terluka yang berada dalam kondisi kritis.
Sementara itu, pengamat Barat dan Zionis mengeluarkan suara, pembebasan Zinjibar oleh Mujahidin AQAP dapat memberikan mereka kesempatan nyata untuk mencapai kekuasaan di wilayah yang “tidak stabil” dan mendirikan pemerintahan Islam.
Media Zionis, The Jerusalem Post menulis, “Laporan pengambilalihan kota di Yaman selatan, Zinjibar oleh kelompok bersenjata yang loyal dengan Al Qaeda adalah pengingat pengganggu atas kesempatan negara yang berusaha menggagalkan gerakan jihad global”.
Jerusalem Post mengatakan bahwa tujuan Al Qaeda adalah untuk mendapatkan kedaulatan dan untuk membentuk negara Islam, kekhilafahan yang akan menyingkirkan semua rezim boneka Arab dan Asia.
Gelombang revolusi menyapu dunia Arab yang menyebabkan celah dalam keamanan rezim boneka di negara-negara tersebut yang dilihat oleh pendukung Jihad sebagai kesempatan murni yang dapat mereka gunakan untuk membuat “keuntungan teritorial baru”, seperti yang terjadi di Yaman, lanjut harian Zionis itu.
Amerika Serikat mengakui bahwa AQAP merupakan ancaman terbesar bagi Amerika dan rezim boneka Arab. Selain itu, Mujahidin AQAP aktif di bidang perekrutan, mereka menerbitkan sebuah majalah online berbahasa Inggris yang sangat populer, Inspire berisi khutbah Syeikh Anwar al-Awlaki dan ulama lainnya.
Jerusalem Post mengatakan bahwa jika AQAP berkonsentrasi dan memperkuat pasukan mereka, mengambil kontrol tidak hanya atas wilayah Zinjibar dan sekitarnya, tapi juga daerah lain di Yaman, itu pasti akan menjadi langkah pertama untuk memulai membangun kekhilafahan. Akan ada bantuan aktif dari wilayah-wilayah tetangga di mana unit pejuang Islam seperti Al Shabaab di Somalia juga beroperasi. (haninmazaya/arrahmah.com)