JEDDAH (Arrahmah.com) – Sebagai bagian dari upaya berkelanjutannya untuk mengoordinasikan rencana operasi militer dan keamanan di Yaman, koalisi Arab mengumumkan pada Minggu (27/10/2019) bahwa pasukannya telah ditempatkan kembali di kota pelabuhan Aden di Yaman selatan untuk berada di bawah komando Saudi.
Reposisi ini, menurut Arab News, bertujuan untuk meningkatkan misi kemanusiaan dan memperkuat upaya untuk mengamankan saluran air yang berdekatan dengan pantai Yaman. Selain itu, operasi ini bertujuan untuk memerangi “terorisme”.
Koalisi memuji upaya yang dilakukan oleh semua pasukan, terutama dari UEA.
Koalisi menyimpulkan pernyataannya yang menekankan bahwa pasukan akan melanjutkan upaya mereka untuk membawa keamanan dan stabilitas kembali ke Yaman.
Komando juga meyakinkan bahwa upayanya untuk mendukung semua segmen rakyat Yaman dan pemerintahnya yang sah.
Analis politik Saudi dan sarjana hubungan internasional Dr. Hamdan Al-Shehri mengatakan kepada Arab News bahwa perjanjian itu sangat penting karena akan “membawa keamanan dan stabilitas kembali ke Yaman, negara di mana kecelakaan secara tak terduga terjadi.”
Al-Shehri menambahkan bahwa perjanjian antara pemerintah Yaman dan Dewan Transisi Selatan adalah peluang yang menjanjikan bagi Yaman untuk menyatukan kembali dan memojokkan Houtsi.
Mengomentari pentingnya kembalinya pemerintah Yaman ke Aden, Al-Shehri mengatakan bahwa langkah tersebut memberikan indikasi yang jelas bahwa kedua pihak sepakat bahwa negara mereka aman.
“Kembalinya pemerintah yang sah ke Aden juga berarti bahwa Yaman sepenuhnya harmonis, dan itu membuktikan kedua belah pihak saling menerima. Kemudian mereka dapat mengakhiri konflik apa pun dan mulai membangun negara mereka,” katanya.
Dia mencatat bahwa pemerintahan yang terdiri dari 24 menteri akan memberikan hak yang sama kepada Yaman selatan dan utara untuk berkontribusi dalam pengembangan negara mereka.
Al-Shehri menambahkan bahwa peran perantara Saudi telah secara signifikan menyatukan pandangan melalui banyak upaya serius untuk mengakhiri konflik Yaman.
“Arab Saudi telah memainkan peran mediasi yang benar-benar tepat. Negara ini telah berhasil mengurangi ketegangan antara kelompok-kelompok komponen rakyat Yaman,” kata sang analis.
Al-Shehri mengatakan bahwa Arab Saudi mengawasi solusi politik di Yaman, dengan upaya kemanusiaannya terus berlanjut.
“Melalui Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman, Kerajaan mengawasi pengawasan yang diberikannya kepada orang-orang Yaman. Arab Saudi melakukan semua yang dapat dilakukan untuk membantu saudara-saudaranya di Yaman, tidak hanya secara politis, tetapi juga dalam hal pengembangan dan bantuan,” tambahnya. (Althaf/arrahmah.com)