MOSKOW (Arrahmah.com) – Tidak ada data yang dapat dipercaya untuk membuktikan serangan Amerika yang diklaim berhasil membunuh pemimpin Daulah Islamiyah (ISIS) Abu Bakar Al-Baghdadi, ujar pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia. Koalisi AS bahkan tidak melakukan serangan udara di Idlib baru-baru ini, tambahnya.
Sebelumnya, Trump membuat pidato Ahad (27/10/2019) dari Gedung Putih untuk memberi tahu dunia bahwa Al-Baghdadi telah dibunuh di barat laut Suriah dalam “serangan malam hari yang berani” dengan melibatkan pasukan khusus AS, pesawat, helikopter dan drone.
“Pemimpin ISIS menemui ajalnya dengan ‘menangis dan menjerit’ di hadapan kekuatan Amerika,” klaimnya, seperti dilansir AMN.
Tetapi Kementerian Pertahanan Rusia bersikeras bahwa “banyak pertanyaan dan keraguan tentang fakta [dari operasi AS] dan, terutama, keberhasilannya.”
Moskow menunjukkan bahwa pihaknya mencatat tidak ada serangan udara koalisi AS di daerah Idlib di barat laut Suriah pada hari Sabtu, seperti yang diklaim AS.
Mereka juga menolak klaim Trump bahwa pasukan Rusia membuka wilayah udara yang berada di bawah kendalinya di Suriah untuk pesawat-pesawat Amerika untuk memfasilitasi operasi melawan pemimpin ISIS.
Kementerian mempertanyakan kemungkinan kehadiran Al-Baghdadi di Idlib karena daerah tersebut dikendalikan oleh Hai’ah Tahrir Syam (HTS).
Selain Rusia, Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly juga mempertanyakan klaim keberhasilan AS, menyatakan bahwa serangan itu hanya “membuat Al-Baghdadi ‘pensiun dini’ tetapi tidak untuk organisasinya”. (haninmazaya/arrahmah.com)