MANBIJ (Arrahmah.com) – Polisi militer Rusia yang dikerahkan di provinsi Aleppo, Suriah, sudah mulai berpatroli di timur laut kota Manbij, kata seorang perwakilan polisi kepada wartawan.
“Rute patroli terletak di sepanjang garis depan Angkatan Bersenjata Suriah [rezim Asad] beberapa kilometer dari desa Qeirata di Sungai Sajur, tidak jauh dari tempat di mana sungai Eufrat mengalir”, ujarnya menambahkan, seperti dilansir AMN (23/10/2019).
Menurutnya, daerah tersebut dipatroli oleh pasukan AS yang mundur ke perbatasan Irak ketika operasi Turki di timur laut Suriah dimulai 10 hari yang lalu.
Sajur bertindak sebagai jalur kontak antara pasukan rezim Asad dan kelompok-kelompok bersenjata anti-rezim yang mendukung Ankara dalam operasi militernya di Suriah.
Sumber menambahkan bahwa ada patroli di tenggara Qeirata juga, dekat Qara Qozak, yang terletak di tepi kiri Sungai Eufrat, di sebelah jembatan dan jalan yang mengarah ke Mosul, Irak.
Sebagian besar penumpang dan barang diangkut melalui jembatan tersebut, persimpangan serupa terdekat terletak lebih dari 60 mil, di Raqqa.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa (22/10) setuju bahwa polisi militer Rusia dan pasukan rezim Suriah akan berpatroli di daerah sepanjang perbatasan Suriah dengan Turki.
Sebelum ini, Turki dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan untuk mendirikan gencatan senjata selama 120 jam di timur laut Suriah untuk memungkinkan penarikan pejuang YPG dari daerah perbatasan. Namun, baik Ankara dan Kurdi saling menuduhkan pelanggaran gencatan senjata.
Pada 9 Oktober, Erdogan mengumumkan peluncuran Operation Peace Spring di timur laut Suriah untuk membersihkan daerah perbatasan dari para pejuang YPG dan menciptakan zona aman untuk relokasi pengungsi Suriah yang saat ini tinggal di Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)