MOSKOW (Arrahmah.com) – Memperkuat lebih lanjut hubungan antara Uni Ekonomi Eurasia yang dipimpin Rusia (EAEU) dan Belt and Road Initiative (BRI/OBOR) Cina akan membantu membentuk arsitektur geopolitik baru di Eurasia, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
“EAEU dan BRI mulai saling melengkapi secara efektif. Harmonisasi lebih lanjut mereka akan memungkinkan peletakan dasar untuk membentuk konfigurasi geopolitik baru”, tulis Lavrov dalam sebuah artikel untuk Rossiyskaya Gazeta Rusia dan China People’s Daily, bertepatan dengan ulang tahun ke 70 pembentukan hubungan diplomatik antara Moskow dan Beijing, dikutip Sputnik, Kamis (26/9/2019).
Dia mengingatkan bahwa hubungan internasional EAEU telah meningkat karena jumlah negara yang bersedia untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan bebas dengannya tumbuh, sementara BRI berkontribusi untuk memastikan stabilitas dan kemakmuran di Eurasia.
Lavrov mencatat bahwa empat tahun lalu, para pemimpin Rusia dan Cina sepakat untuk meningkatkan koneksi antara EAEU dan proyek ekonomi Silk Road, yang merupakan bagian dari BRI.
“Hari ini, keputusan ini sedang diterapkan secara efektif. Penandatanganan Perjanjian perdagangan dan kerja sama ekonomi antara serikat pekerja dan Cina, yang saat ini mulai berlaku, pada 2018, telah menjadi langkah penting”, tambah Lavrov.
EAEU, yang terdiri dari Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia, adalah organisasi internasional yang mendorong integrasi ekonomi regional melalui pergerakan bebas barang, jasa, dan orang-orang di dalam serikat pekerja.
Sementara Beijing dengan BRI-nya berupaya menghadirkan pembangunan infrastruktur di seluruh Asia, Eropa, Rusia, dan Timur Tengah. (Althaf/arrahmah.com)