SURIAH (Arrahmah.com) – Lebih dari 3.700 warga sipil telah terbunuh di Suriah sejak Koalisi pimpinan AS meluncurkan kampanye militer yang diklaim menargetkan pejuang ISIS pada tahun 2014, menurut pernyataan kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris pada Senin (23/9/2019).
Dalam sebuah laporan yang menandai tahun kelima kampanye pimpinan AS di Suriah, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) mengatakan serangan koalisi AS merenggut nyawa 3.737 warga sipil, termasuk sekitar 900 anak dan 650 wanita, sejak 23 September 2014, lansir Anadolu.
Intervensi militer menewaskan sekitar 250 warga sipil di tahun pertama, 400 di tahun kedua, 750 di tahun ketiga, 430 di tahun keempat dan 200 lainnya di tahun kelima, kata SNHR.
Kota Raqqa di utara adalah tempat di mana sebagian besar korban sipil dilaporkan, selama serangan oleh pasukan koalisi yang mendukung kelompok teroris YPG/PKK.
Korban sipil juga dilaporkan di Aleppo, Deir Azzur, Al-Hasakah, Idlib, Homs, dan Daraa.
Menurut laporan itu, pasukan koalisi melakukan pembantaian sebanyak 172 kali dalam lima tahun.
Koalisi pimpinan AS juga menargetkan pemukiman sipil dalam beberapa serangan.
Pemboman itu menargetkan sekolah dan pasar setidaknya 181 kali, lanjut pernyataan SNHR.
Serangan-serangan tersebut telah memaksa lebih dari 560 ribu warga sipil meninggalkan rumah mereka di Raqqa, Deir Azzur dan Al Hasakah.
Turki telah menjadi rute utama bagi para pengungsi yang berusaha menyeberang ke Eropa, terutama sejak awal perang di Suriah pada tahun 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)