JAKARTA (Arrahmah.com) – Kebakaran hutan di Riau sejak dua bulan terakhir terus mengalami peningkatan. Titik api di Provinsi Riau terpantau ada sebanyak 44 titik.
Saat ini, api terus meluas dan membakar hutan dan lahan perkebunan milik warga. Kebakaran mulai mendekati sumur minyak milik Pertamina di Desa Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau.
“Dampaknya akan sangat membahayakan bila api membakar sumur minyak Pertamina ini. Kawasan ini segera mendapat prioritas utama,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, lansir VIVA, Ahad (15/9/2019).
Sementara itu, di Kota Batam, asap pekat akibat kebakaran hutan mulai menyulitkan warga. Setiap pagi, asap pekat terlihat sejak sepekan terakhir. Gedung-gedung samar terlihat, juga di wilayah pelabuhan. Kapal-kapal hampir tidak terlihat.
Sedangkan di Sumatera Selatan, sebanyak 2.188 balita terkena infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA diakibatkan kabut asap yang merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak beberapa bulan terakhir.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas kesehatan Sumsel Mulyono mengatakan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Selatan telah menyebabkan kabut asap yang pekat.
“Hal ini tentunya berdampak pada meningkatnya jumlah penderita ISPA, khususnya bagi balita,” kata dia di Palembang, Sabtu (14/9/2019).
Polresta Barelang Batam berhasi meringkus tiga orang pelaku pembakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Batam. Para pelaku diketahui kedapatan saat hendak membakar hutan di kawasan Bukit Bismilah Galang, Hutan di Kecamatan Galang dan kawasan Sekupang Batam.
Lebih lengkap, lihat pengakuan para pelaku video di bawah ini.
(ameera/arrahmah.com)