BERLIN (Arrahmah.com) – Ancaman bom yang diemail ke Masjid Sehitlik terkemuka di Berlin pada Jum’at (13/9/2019) pagi ternyata ancaman palsu, kata para pejabat.
Juru bicara kepolisian Berlin Heidi Voigt mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa mereka menetapkan bahwa ancaman bom itu palsu dan tidak mengancam keselamatan publik.
Masjid Sehitlik, yang dimiliki oleh organisasi Muslim-Turki DITIB, telah menjadi salah satu tempat ibadah Muslim yang terkenal di ibukota Jerman.
Suleyman Kucuk, ketua asosiasi masjid, mengatakan ancaman bom dikirim melalui akun email “[email protected]”, dan itu adalah ancaman bom ketiga yang mereka terima sejak Juli.
Dalam beberapa bulan terakhir, lebih dari selusin masjid di Jerman menerima ancaman bom, memicu kekhawatiran di kalangan penduduk Muslim di negara itu.
Negara ini telah menyaksikan pertumbuhan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh propaganda partai-partai sayap kanan.
Lebih dari 100 masjid dan institusi keagamaan diserang pada 2018.
Polisi mencatat 813 kejahatan rasial terhadap Muslim tahun lalu, termasuk penghinaan, surat ancaman, dan serangan fisik. Setidaknya 54 Muslim terluka dalam serangan itu.
Jerman, negara berpenduduk lebih dari 81 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Terdapat sebanyak 4,7 juta Muslim di negara itu. (rafa/arrahmah.com)