KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Pemerintah Malaysia membantah telah mengirim surat ke Indonesia terkait kabut asap dari kebakaran hutan di Kalimantan yang disebut sampai ke negaranya.
Duta Besar Malaysia untuk RI Zainal Abidin Bakar mengatakan pemerintahannya, melalui Menteri Energi, Teknologi, Sains, Perubahan Iklim, dan Lingkungan Yeo Bee Yin, mengirim surat ke Pemerintah Indonesia, namun isinya tawaran bantuan untuk memadamkan kebakaran hutan.
“Itu bukan surat protes, tapi penawaran Malaysia untuk membantu menangani kabut asap (untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia),” kata Zainal, dilaporkan kantor berita Malaysia, Bernama, Kamis (12/9/2019).
Dia menyampaikan ini untuk menjawab pertanyaan jurnalis di Jakarta soal pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar terkait protes dari Malaysia.
Siti juga mengirim surat permintaan klarifikasi kepada Zainal soal nota protes tersebut.
Menurut Siti, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kabut asap dari kebakaran hutan Kalimantan hanya terdeteksi menyeberangi Malaysia pada 8 September 2019, itu pun hanya 1 jam.
“Asap yang masuk Malaysia ke Kuala Lumpur berasal dari Sarawak dan Semenanjung Malaysia, dan mungkin sebagian dari barat Kalimantan. Jadi (Malaysia) harus obyektif menjelaskan hal ini,” kata Siti.
Namun, Menteri Energi, Teknologi, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin, mengatakan agar Siti berhenti menyangkal fakta bahwa kabut asap karhutla di Kalimantan dan Sumatera telah mencemari udara negara tetangga.
Merujuk pada data Badan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC), Yeo menunjukkan bahwa jumlah titik api terbaru di Kalimantan sebanyak 474 dan Sumatera sebesar 387. Sementara itu, titik api di Malaysia tercatat hanya ada tujuh.
Yeo juga memaparkan pantauan ASMC yang menunjukkan arah angin memungkinkan kabut asap karhutla Indonesia mengarah ke Malaysia.
“Seperti klaim (Siti Nurbaya) bahwa kabut berasal dari Sarawak, lihat saja arah angin. Bagaimana arah angin memungkinkan (menggiring kabut asap ke Malaysia) secara logika?” kata Yeo seperti dikutip The Star.
Di tengah kisruh ini, Perdana Menteri Mahathir Mohamad pun disebut siap melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo.
“Saya telah membahas hal ini dengan PM Mahathir dan dia setuju untuk menulis surat kepada Presiden Jokowi demi menarik perhatiannya terhadap masalah kabut asap lintas batas,” pungkas Yeo.
(ameera/arrahmah.com)