WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden Donald Trump, Selasa (10/9/2019), mengatakan ia memecat penasihat keamanan nasional John Bolton, mengutip ketidaksepakatan yang kuat tentang sejumlah masalah kebijakan.
Trump men-tweet bahwa dia mengatakan kepada Bolton Senin malam (8/9) bahwa layanannya tidak lagi diperlukan di Gedung Putih dan mengatakan Bolton mengajukan pengunduran dirinya pada Selasa pagi (10/9). Trump mengatakan bahwa ia “sangat tidak setuju” dengan banyak saran Bolton, “seperti yang dilakukan orang lain dalam pemerintahan.”
I informed John Bolton last night that his services are no longer needed at the White House. I disagreed strongly with many of his suggestions, as did others in the Administration, and therefore….
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 10, 2019
Pemecatan Bolton mengejutkan banyak orang di Gedung Putih. Hanya satu jam sebelum tweet Trump, kantor pers mengumumkan bahwa Bolton akan bergabung dengan Sekretaris Negara Mike Pompeo dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam sebuah pertemuan.
Bolton selalu merupakan pilihan yang tidak mungkin untuk menjadi penasihat keamanan nasional ketiga Trump, dan dunia melihat pandangannya tidak sesuai dengan ambisi Trump, “America First”.
Dia mendukung pandangan kebijakan luar negeri ekstrim yang berasal dari pemerintahan Reagan, mendukung penuh perang Irak, dan pernah menjadi duta besar AS untuk PBB di bawah George W. Bush. Bolton bahkan sempat mempertimbangkan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2016, sebagian untuk membuat kasus melawan isolasionisme yang akan diwujudkan Trump.
Di dalam pemerintahan dia menganjurkan kehati-hatian pada pemulihan hubungan presiden dengan Korea Utara dan terhadap keputusan Trump tahun lalu untuk menarik pasukan AS keluar dari Suriah. Dia mendalangi kampanye diam-diam di dalam pemerintahan dan dengan sekutunya di luar negeri untuk meyakinkan Trump agar menyimpan pasukan AS di Suriah dalam rangka melawan Negara Islam dan pengaruh Iran di wilayah tersebut.
I offered to resign last night and President Trump said, "Let's talk about it tomorrow."
— John Bolton (@AmbJohnBolton) September 10, 2019
Bolton diangkat sebagai penasihat keamanan nasional ketiga Trump pada April 2018 setelah kepergian Jenderal Angkatan Darat McRaster McMaster. (Althaf/arrahmah.com)