JAKARTA (Arrahmah.com) – Berjabat Tangan Antara Sesama Muslim Akan Menggugurkan Dosa dan Kesalahan
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا (رواه الترمذي)
Dari Al Barra` bin ‘Azib ra berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Tidaklah dua orang muslim yang bertemu kemudian saling berjabat tangan, kecuali dosa keduanya akan diampuni sebelum berpisah.” (HR. Tirmidz)
Takhrij Hadits;
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunan (Jami’) nya, Kitab Al-Isti’dzan wal Adab an Rasulillah Saw, Bab Ma Ja’a Fil Mushafahah, hadits no 2651.
Hikmah Hadits ;
1. Bahwa diantara adab dan etika antara sesama muslim ketika saling bertemu adalah ; (1) mengucapkan salam, (2) memberikan wajah yang ceria, dan kemudian (3) berjabatan tangan. Ketiga adab dan etika ini masing-masing memiliki keutamaan tersendiri sebagai berikut;
#1. Mengucapkan salam merupakan doa agar saudaranya mendapatkan keselamatan, rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memperoleh keberkahan. Kemudian salam juga merupakan kunci bagi seorang mu’min utk dapat meraih surga. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukan kalian aku tunjukkan atas sesuatu yang mana apabila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling menyayangi. Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)
#2. Memberikan wajah yang ceria juga merupakan perbuatan mulia, ketika seorang muslim berjumpa dengan saudaranya yang lain. Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Janganlah kamu menganggap remeh sedikitpun terhadap kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis muka kepada saudaramu (sesama muslim) ketika bertemu.” (HR. Muslim)
#3. Berjabat tangan memiliki keutamaan tersendiri, yaitu menggugurkan dosa dan kesalahan yang dimiliki oleh seorang muslim, sebagaimana digambarkan dalam hadits di atas. Dalam riwayat lainnya juga disebutkan, ‘Apabila seorang muslim bertemu dengan saudaranya sesama muslim, lalu ia menjabat tangannya, maka akan berguguranlah dosa-dosa keduanya, sebagaimana bergugurannya dedaunan dari pepohonan yang kering, di hari angin bertiup sangat kencang. Jikapun tidak, maka akan diampuni dosa-dosa keduanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Thabrani).
2. Berjabat tangan bagi seorang muslim ketika saling bertemu sudah mencukupi segala kebaikan baginya. Dalam hadits disebutkan, dari Anas bin Malik ia berkata; Seseorang bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah kami harus menundukkan kepala apabila salah seorang dari kami bertemu dengan saudaranya atau sahabatnya?” beliau menjawab: “Tidak.” Ia bertanya lagi; “Apakah dia harus mendekap dan menciumnya?” beliau menjawab: “Tidak.” Orang itu bertanya lagi; “Apakah harus meraih tangannya dan menjabatnya?” beliau menjawab: “Ya”. (HR. Tirmidzi)
3. Maka hendaknya apabila kita bertemu dengan saudara kita lainnya, hendaknya diawali dengan mengucapkan salam, kemudian memberikan wajah yang ceria, lalu disempurnakan dengan menjabat tangannya. Maka dengan demikian, insyaAllah kita mendapatkan tiga kebaikam sekaligus, yang masing-masing kebaikannya memiliki keutamaan yang besar.
Wallahu A’lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag
(ameera/arrahmah.com)