WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Sabtu (7/9/2019) ia membatalkan pembicaraan damai dengan para pemimpin Taliban Afghanistan setelah mujahidin bertanggung jawab atas kelompok serangan di Kabul yang menewaskan seorang tentara AS dan 11 orang lainnya.
Trump membuat pengumuman dalam serangkaian tweet, mengatakan ia “membatalkan” negosiasi damai dan “membatalkan” pertemuan rahasia dengan “para pemimpin utama” Taliban yang direncanakan hari Minggu (8/9) di kompleks kepresidenan di Camp David, Maryland. Trump mengatakan dia juga berencana untuk bertemu dengan presiden Afghanistan.
Unbeknownst to almost everyone, the major Taliban leaders and, separately, the President of Afghanistan, were going to secretly meet with me at Camp David on Sunday. They were coming to the United States tonight. Unfortunately, in order to build false leverage, they admitted to..
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 7, 2019
….an attack in Kabul that killed one of our great great soldiers, and 11 other people. I immediately cancelled the meeting and called off peace negotiations. What kind of people would kill so many in order to seemingly strengthen their bargaining position? They didn’t, they….
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 7, 2019
Tidak jelas apakah pembicaraan AS-Taliban berakhir secara permanen atau hanya dihentikan sementara.
Presiden AS telah berada di bawah tekanan dari pemerintah Afghanistan, politisi dan beberapa anggota pemerintahannya yang tidak mempercayai Taliban dan berpikir terlalu dini untuk menarik pasukan AS.
Menyusul pengumuman Trump, kantor Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Minggu (8/9) mengatakan perdamaian hanya akan mungkin terjadi jika Taliban berhenti melancarkan serangan dan mengadakan pembicaraan langsung dengan pemerintah.
“Kedamaian sejati akan datang ketika Taliban menyetujui gencatan senjata,” katanya. (Althaf/arrahmah.com)