IDLIB (Arrahmah.com) – Turki mengatakan serangan udara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad menghantam konvoy militer mereka di Suriah barat laut, menewaskan tiga warga sipil dan melukai 12 lainnya pada Senin (19/8/2019), saat pejuang Suriah maju menuju kota utama wilayah tersebut.
Serangan udara menghantam dekat konvoy militer Turki yang menuju garis depan provinsi Idlib, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan, seperti dilansir Zaman Alwasl.
Ankara, yang mendukung beberapa faksi pejuang Suriah di barat laut, telah menempatkan pasukan di Idlib di bawah kesepakatan dengan Rusia, sekutu paling kuat Bashar Asad.
Media yang dikelola rezim Asad mengatakan pengiriman konvoy ke Suriah adalah tindakan agresi dan telah masuk untuk membantu “pemberontak” menghentikan kemajuan tentara rezim di sekitar Khan Sheikhoun, kota yang dikuasai pejuang Suriah dan pernah menjadi target serangan kimia pada 4 April 2017 yang menewaskan 89 orang.
Jika rezim mampu merebut Khan Sheikhoun, bisa mengancam pejuang Suriah dan menempatkan mereka dalam pengepungan juga bisa menempatkan pos pengamatan Turki di sana dalam risiko.
Serangkaian gencatan senjata yang ditengahi melalui pembicaraan Rusia-Turki telah gagal mengakhiri pertempuran di Idlib, di mana Ankara memiliki selusin posisi militer.
Barat laut adalah benteng besar terakhir oposisi terhadap Asad, yang militernya telah melakukan ofensif di sana sejak akhir April dengan bantuan Rusia.
Ofensif tersebut telah menewaskan sedikitnya 860 warga sipil dan mengakibatkan sekitar 900.000 orang menjadi pengungsi yang terdampar di dekat perbatasan Turki, kata PBB. (haninmazaya/arrahmah.com)