JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu berjanji akan tetap menyerang Jalur Gaza tanpa mempedulikan pemilihan umum negara itu yang akan datang.
Dalam kunjungannya selama dua hari ke Ukraina, Netanyahu mengatakan pada Ahad (18/8/2019), “Saya mendengar komentar bahwa saya akan menahan diri dari operasi militer besar-besaran (di Gaza) karena pemilihan. Ini tidak benar. Setiap orang yang mengenal saya tahu bahwa pertimbangan saya adalah fakta dan nyata, bahwa saya bertindak dalam kerja sama penuh dengan pasukan keamanan, dengan ketegasan dan tanggung jawab. ”
“Jika diperlukan, kami akan memulai operasi militer tersebut dengan pemilihan atau tanpa pemilihan,” Netanyahu menekankan, sebagaimana dilansir Middle Eye Monitor.
Pernyataan ini muncul setelah “Israel” akhir pekan ini menewaskan tiga warga Palestina di dekat perbatasan Gaza. “Israel” menembaki mereka dengan helikopter dan tank.
Ada juga laporan mengenai serangan “Israel” terhadap pos pengamatan milik Hamas.
Juru bicara Hamas Fazi Barhoum mengatakan pada Sabtu (17/8) bahwa “serangan ‘Israel’ tersebut merupakan pesan eskalasi dan agresi terhadap Jalur Gaza”.
Barhoum juga mengklaim bahwa serangan itu adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari Tepi Barat yang diduduki, di mana seorang pemukim “Israel” tewas pekan lalu.
“Pasukan mujahidin di Gaza tidak akan membiarkan daerah itu jatuh ke tangan ‘Israel’,” tambah Barhoum. (rafa/arrahmah.com)