MOLDOVA (Arrahmah.com) – Sebuah layanan media Rusia, Deutsche Welle mengatakan dalam sebuah program berjudul “Siapa di balik perang salib melawan Islam di Moldova”, pada kejahatan berikutnya geng teroris FSB Rusia. Stasiun radio itu menunjukkan :
Islam secara resmi diperbolehan di Moldova. Ini memicu gelombang ketidakpuasan publik, Perang Salib dipimpin oleh Imam Ortodoks (Rusia-red).
Tindakan protes terjadi di Chisimau dan beberapa kota lainnya.
Untuk pertama kalinya Muslim mengajukan kepada Menteri Kehakiman Moldova untuk mendaftarkan Masyarakat Budaya Islam di tahun 1995, namun ditolak. Tidak dapat bertemu secara terbuka, mereka bertemu di rumah pribadi, membangun sebuah madrasah.
Pada tahun 2000-an telah ada beberapa kasus high-profile di Chisinau melibatkan penahanan oleh polisi peserta pertemuan tersbeut. Kemudian, untuk “kegiatan ilegal”, beberapa mahasiswa Arab diusir dari negara itu.
Pimpinan Gereja Ortodoks Rusia di Moldova bereaksi negatif terhadap fakta pendaftaran Islam sebagai salah satu agama resmi di negara ini.
Seperti yang dinyatakan oleh Vladimir, itu adalah “penghinaan nyata” bagi orang Kristen.
Pada tanggal 23 Mei, beberapa Imam Ortodoks Rusia dari seluruh negara telah menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi menyebutkan nama-nama para pemimpin negara dalam doa-doa mereka sampai mereka mencabut kepurusan tentang pendaftaran Liga Islam.
Para Imam dan anggota organisasi Ortodoks non-pemerintah mendukung partai oposisi kaum komunis yang selama 8 tahun menolak untuk melegitimasi Islam di Moldova.
Mantan Presiden Voronin mengatakan keputusan Menteri Kehakiman adalah penghujatan. Kandidat komunis untuk walikota Chisinau, Dodon, menentang pembangunan sebuah masjid di ibukota baru-baru ini. (haninmazaya/arrahmah.com)