IDLIB (Arrahmah.com) – Hampir 100 kombatan tewas pada Jumat (28/6/2019) dalam bentrokan antara pejuang yang setia pada rezim Suriah, dan pejuang Suriah di Suriah barat laut, ujar laporan kelompok pemantau perang.
Dimulai pada dini hari (28/6) -dan setelah pemboman oleh rezim- pertempuran di provinsi Hama utara menewaskan 51 loyalis rezim dan milisi Syiah sekutu mereka, dan 45 pejuang oposisi serta Jihadi, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, seperti dilansir AFP.
Bentrokan berlanjut hingga sore hari, lanjut SOHR.
Didukung oleh sekutunya Moskow, Damaskus sejak akhir April telah mengintensifkan pemboman terhadap Suriah barat laut terutama provinsi Idlib dan beberapa wilayah provinsi tetangga Hama, Aleppo dan Latakia di mana Mujahidin Hai’ah Tahrir Syam (HTS) memegang kendali.
Kantor berita milik rezim, SANA juga melaporkan pemboman pada Jumat.
“Unit-unit tentara hari ini melakukan pemboman besar-besaran pada waktu fajar, terhadp posisi-posisi Jabhah Nushrah di (dan) di sekitar desa-desa Jibine dan Tal Maleh,” klaim SANA, merujuk pada posisi yang dipegang oleh HTS.
Serangan terjadi sebagai respon atas serangan terhadap desa-desa dan kota-kota di Hama, kata kantor berita itu.
Idlib dan beberapa provinsi tetangga Hama, Aleppo dan Latakia seharusnya dilindungi oleh zona de-eskalasi berdasarkan perjanjian September di Sochi antara Rusia dan Turki.
Tetapi wilayah tersebut telah mengalami peningkatan pemboman oleh rezim dan Rusia sejak HTS merebut sebagian besar Idlib pada awal tahun.
Kementerian pertahanan Turki pada Jumat mengatakan seorang tentara Turki tewas dan tiga lainnya cedera sehari sebelumnya oleh tembakan dari pasukan rezim Suriah terhadap sebuah pos pengamatan Turki di provinsi Idlib.
Sejak akhir April, serangan udara telah menewaskan 490 warga sipil, menurut SOHR, sementara pertempuran telah menewaskan 682 pasukan pro-rezim dan 821 pejuang Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)