JAKARTA (Arrahmah.com) – Pasca pengumuman Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan tim 02 terkait hasil Pilpres, maka pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin tinggal menunggu waktu peresmian sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Namun, pengamat memprediksi pemerintah Jokowi-Maruf akan menghadapi masalah besar di periode kedua bagi Jokowi ini, utamanya soal ekonomi dalam negeri.
Managing Direcktor Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia ke depan justru cenderung negatif.
“Ekonomi ke depan menurut saya akan melemah,” kata Anthony, sebagaimana dilansir RMOL, Sabtu (29/6/2019).
Ia mengungkapkan, melemahnya ekonomi Tanah Air karena menguatnya kurs rupiah. Sebab, penguatan kurs rupiah yang selama ini dilakukan justru terjadi karena intervensi pemerintah.
Intervensi pemerintah, kata Anthony, yakni dengan tawaran lebih banyak utang luar negeri kepada asing demi menguatkan rupiah.
“Pada saatnya rupiah akan melemah tajam. Shortfall penerimaan pajak akan cukup besar, APBN dalam kondisi kritis, defisit tinggi, belanja rendah,” terangnya.
Terkait dengan masalah ini, ia berpandangan bahwa pemerintahan Jokowi-Maruf di periode 2019-2024 bukan memperbaiki, melainkan akan memperparah ekonomi tanah air.
“Kebijakan mereka (Jokowi-Ma’ruf) malah berlawanan dan akan memperparah ekonomi di kemudian hari. Mereka mengundang pelaku bisnis asing, misalnya di industri penerbangan domestik yang akan memperparah defisit transaksi berjalan,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.com)