ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan rezim Asad untuk tidak memprovokasi Turki melalui serangan yang menargetkan titik-titik pengamatan Turki yang didirikan di daerah de-eskalasi di provinsi Idlib Suriah barat laut.
“Jika rezim terus menyerang titik pengamatan Turki dan terus mengambil langkah salah seperti itu, kami tidak bisa tetap diam. Kami ingin kematian dihentikan di Suriah, pemboman Idlib dengan barel dan bom fosfor tidak bisa dimaafkan,” ujar Erdogan kepada wartawan di Istanbul sebelum berangkat ke Tajikistan untuk menghadiri KTT Kelima Kepala Negara Konferensi Membangun Interaksi dan Kepercayaan di Asia (CICA) yang akan diadakan pada Sabtu (15/6/2019), seperti dilansir Daily Sabah.
Erdogan mengklaim Turki mendengarkan suara rakyat Suriah di wilayah itu, yang meminta Ankara untuk campur tangan melawan pertumpahan darah.
Erdoğan juga mengatakan Turki akan terus berupaya memberantas kehadiran PKK di Suriah.
“Mitra strategis kami, AS, tidak menepati janjinya mengenai Manbij dan harapan kami tidak terwujud,” katanya, merujuk pada kesepakatan yang disepakati antara Ankara dan Washington pada Juni 2018 yang mempertimbangkan penarikan YPG dari distrik utara Suriah yang diduduki sejak Agustus 2016, serta patroli gabungan oleh militer kedua negara dan menjamin keamanan penduduk lokal yang ingin pulang ke rumah mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)