TOKYO (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengusulkan agar mata uang untuk perdagangan bersama di Asia Timur dipatok dengan patokan emas.
Mahathir mengatakan, mata uang bersama yang diusulkan ini dapat digunakan untuk transaksi ekspor dan impor, tetapi tidak digunakan untuk transaksi domestik.
“Di Asia Timur, jika Anda ingin bersama-sama, kita harus mulai dengan mata uang perdagangan bersama, bukan untuk digunakan secara lokal tetapi untuk penyelesaian perdagangan,” ujarnya pada konferensi Nikkei Future of Asia di Tokyo, seperti dikutip Reuters Kamis (30/5).
“Mata uang yang kami usulkan harus didasarkan pada emas, karena emas jauh lebih stabil,” jelasnya.
Menurut Mahathir, di bawah sistem valuta asing saat ini, mata uang lokal dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan dimanipulasi.
Mahathir telah lama menjadi kritikus perdagangan mata uang dan pernah menuduh miliarder George Soros bertaruh melawan mata uang Asia.
Selama krisis keuangan Asia, Mahathir mematok mata uang ringgit sebesar 3,8 terhadap dollar dan memberlakukan kontrol modal. Namun aturan ini dihapus pada tahun 2005.
(ameera/arrahmah.com)