ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan dia melihat peningkatan dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai pembelian sistem pertahanan S-400 Rusia dan jet tempur F-35 AS, tetapi menambahkan bahwa Ankara juga sedang mempersiapkan kemungkinan sanksi dari negeri Paman Sam.
Turki dan Amerika Serikat berselisih atas keputusan Ankara untuk membeli S-400, yang tidak dapat diintegrasikan ke dalam sistem NATO. Washington mengatakan langkah itu akan membahayakan peran Ankara dalam membangun jet tempur Lockheed Martin F-35, yang katanya akan dikompromikan oleh S-400.
Berbicara kepada wartawan pada Selasa malam (21/5/2019), Akar mengatakan bahwa Turki memenuhi tanggung jawabnya dalam proyek F-35 dan bahwa Ankara mengharapkan program untuk berlanjut seperti yang direncanakan. Menurutnya, pembicaraan dengan para pejabat AS masih berlangsung.
Dia juga menuturkan Turki sedang mengevaluasi tawaran AS untuk membeli sistem Raytheon Co. Patriot, menambahkan bahwa Ankara dan Washington sedang mengerjakan harga, transfer teknologi, masalah produksi bersama atas tawaran terbaru dari pejabat AS.
Akar melanjutkan personel militer mereka menerima pelatihan untuk mengoperasikan sistem pertahanan rudal S-400.
Turki telah berulang kali mengatakan bahwa perjanjian S-400 adalah kesepakatan yang tidak dapat dibatalkan tetapi Akar mengatakan para pejabat AS bersikeras bahwa “tidak ada kesepakatan yang final”. (Althaf/arrahmah.com)