JAKARTA (Arrahmah.com) – Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga besar Farhan Safero, salah satu korban yang meninggal akibat bentrok antara massa dan polisi di Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Fahran meninggal dunia setelah dihantam peluru tajam yang mengenai dadanya tembus ke belakang.
Kabar duka itu diketahui keluarga sekira pukul 05.00 WIB dari media sosial Facebook.
“Saya pertama kali tahu pas lihat Facebook. Kami mengenali wajahnya, terus kita cek ternyata benar itu Farhan,” kata Dimas, salah satu anggota keluarga, di rumah duka di Kampung Grogol, Rawa Kalong, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, lansir VIVA.
Di mata keluarga, Farhan adalah sosok pemuda yang ramah dan religius. Ia pun aktif mengikuti pengajian Nurul Musthofa. “Almarhum anaknya aktif, suka berpetualang juga,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu(22/5), hingga pukul 09.00 WIB, tercatat ada enam warga sipil meninggal dalam bentrokan antara polisi dengan massa pada Selasa malam (21/5/2019).
“Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal, ini data per jam 9,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat meninjau langsung korban kericuhan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
Keenam korban meninggal tersebut terdapat di RS Pelni dua orang, di RSAL Mintoharjo satu orang, di RSCM satu orang, di Budi Kemuliaan satu orang, di RS Tarakan satu orang.
Sementara itu, korban luka mencapai 200 orang. Namun, Anies belum menginformasikan secara rincu penyebab kematian warga tersebut.
“Untuk korban luka 200 orang. Kondisinya nanti tim medis yang menjelaskan,” ujarnya
Anies menjelaskan, kondisi Jakarta yang terjadi kericuhan hanya di beberapa titik.
Untuk wilayah lainnya yang berada dalam keadaan kondusif, Anies mengimbau warga untuk tetap beraktifitas seperti biasa.
(ameera/arrahmah.com)