DUBAI (Arrahmah.com) – Pembom B-52 yang dikerahkan Gedung Putih ke Teluk Arab untuk melawan ancaman yang tidak spesifik dari Iran telah tiba di pangkalan udara utama Amerika di Qatar, Angkatan Udara AS mengakui Jumat (10/5/2019).
Gambar yang dirilis oleh Komando Pusat Angkatan Udara AS menunjukkan pembom Stratofortress B-52H tiba di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada Kamis malam (9/5).
Yang lain mendarat di lokasi yang dirahasiakan sehari sebelumnya (8/5) di “Asia barat daya,” kata Angkatan Udara. Militer AS di masa lalu menggambarkan kehadirannya di Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab dan Al Udeid sebagai “Asia barat daya.”
Angkatan Udara mengidentifikasi pesawat itu berasal dari Skuadron Bom ke-20 Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Louisiana.
Pada Minggu (5/5), Gedung Putih mengumumkan akan mengirim kapal induk USS Abraham Lincoln dan pembom ke Teluk Arab untuk melawan Teheran. Lincoln pada Kamis (9/5) melewati Terusan Suez dalam perjalanan ke Teluk Arab.
Administrasi Presiden Donald Trump belum memberikan rincian spesifik tentang ancaman yang diduga diajukan oleh Iran.
Pada Rabu (8/5), Iran mengumumkan akan mulai mundur dari kesepakatan nuklirnya dengan kekuatan dunia, setahun setelah Trump menarik Amerika dari perjanjian itu. Presiden Hassan Rouhani memberi para pemimpin Eropa tenggat waktu 60 hari untuk menemukan cara melindungi Iran dari sanksi AS yang menargetkan ekonomi dan industri minyaknya, jika tidak, ia mengatakan, Teheran akan mulai memperkaya uranium pada tingkat yang lebih dekat ke tingkat pengembangan senjata.
Uni Eropa pada Kamis (9/5) mendesak Iran untuk menghormati perjanjian internasional yang mengekang ambisi nuklir Republik Islam itu, dan menambahkan bahwa blok tersebut bertujuan untuk melanjutkan perdagangan dengan negara tersebut meskipun ada sanksi AS. Namun sejauh ini, UE dan negara-negara anggotanya belum menawarkan rencana baru.
Sementara itu, Trump mengatakan dia ingin berbicara dengan para pemimpin Iran.
“Apa yang ingin saya lihat dengan Iran, saya ingin mereka memanggil saya,” kata Trump kepada wartawan, Kamis (9/5) di Gedung Putih.
Tidak ada reaksi langsung dari Iran, yang di masa lalu mengatakan pihaknya ogah bertemu Trump. (Althaf/arrahmah.com)