DOHA (Arrahmah.com) – Seorang pejabat pariwisata Qatar mengatakan negara itu tidak akan memberikan visa kepada mereka yang dianggapnya “musuh”, terkait dengan warga negara Mesir yang ingin memasuki negara itu di tengah perselisihan yang sedang berlangsung, sebuah pernyataan yang kemudian ditolak oleh pemerintah Qatar.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada tahun 2017, menuduhnya mendukung terorisme. Doha membantah tuduhan itu.
Sementara warga dari tiga negara Teluk dipanggil kembali ke negara asalnya karena keretakan diplomatis, warga Mesir, yang merupakan minoritas Arab terbesar di Qatar, tetap tinggal dan mengisi sebagian besar tenaga kerja di negara kecil nan kaya itu.
Berbicara pada sebuah acara untuk mempromosikan kampanye pariwisata musim panas, dewan pariwisata Qatar, Akbar Al-Baker, seperti dikutip Reuters, Minggu (6/5/2019), mengatakan negaranya tidak akan membiarkan orang Mesir memasuki Qatar untuk mengambil bagian dalam promosi yang bertujuan meningkatkan industri pariwisata.
“Visa tidak akan terbuka untuk musuh kita – itu akan terbuka untuk teman-teman kita,” tukas Baker.
“Apakah visa terbuka bagi kita untuk pergi ke sana? Tidak. Jadi mengapa kita harus membukanya untuk mereka? Semuanya timbal balik. ”
Komentar itu adalah yang pertama oleh pejabat Qatar sejak keretakan berlangsung hampir dua tahun. Komentar ini disinyalir mulai menunjukkan bahwa Qatar tidak akan lagi memberikan visa kepada orang-orang dari Mesir, negara Arab yang paling padat penduduknya.
Kantor komunikasi pemerintah Qatar kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa komentar Baker tidak mencerminkan kebijakan resmi negara. Qatar menyatakan pihaknya menyambut baik “semua orang di dunia.”
“Posisi Qatar selalu jelas bahwa orang tidak boleh terlibat dalam perselisihan yang muncul antar negara,” kata pernyataan itu.
Namun, banyak orang Mesir mengatakan bahwa proses visa telah ditutup secara efektif untuk mereka sejak 2017, dengan pengecualian sempit dibuat untuk anggota keluarga dekat penghuni dan untuk acara yang disetujui secara khusus.
Qatar memiliki populasi sekitar 2,7 juta tetapi hanya lebih dari 300.000 warga negara asli, dan tidak mempublikasikan statistik yang memecah populasi berdasarkan kebangsaan. Laporan 2017 oleh konsultan swasta memperkirakan terdapat 200.000 orang Mesir.
“Ketika Anda membuka senjata ke Qatar, Qatar akan membuka lengannya lebih besar untuk anda. Tetapi jika anda menjadi musuh Qatar, maka kami juga akan memperlakukan anda sebagai musuh,” lanjut Baker. (Althaf/arrahmah.com)