JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu pada Ahad (5/5/2019) mengatakan bahwa ia telah memerintahkan pasukannya untuk terus menyerang jalur Gaza Palestina, ungkap media setempat.
Tercatat hingga Ahad (5/5), pemerintah dan tentara PM Netanyahu telah menewaskan setidaknya 24 warga sipil Palestina dan melukai 154 orang lainnya.
Pada pertemuan kabinet, yang digelar pada Ahad (5/5), Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan tentara “Israel” untuk melanjutkan serangan mereka ke Jalur Gaza.
Dia juga menambahkan bahwa tentara “Israel” telah menambah pasukan lapis baja, paukan artileri dan pasukan infanteri di daerah perbatasan Gaza, lansir Harian Yediot Aharonot.
Setelah pertemuan tersebut digelar, pesawat-pesawat tempur “Israel” kemudian menghantam markas badan Keamanan Internal Palestina di Jalur Gaza, kata Kementerian Dalam Negeri Palestina yang bermarkas di Gaza.
Pada Ahad (5/5) korban tewas dari warga sipil Palestina di Jalur Gaza naik menjadi 18 orang, kata kementerian kesehatan, ketika “Israel” melakukan serangkaian serangan udara.
Adapun dari pihak “Israel” terdapat dua warga yang tewas dan satu orang luka-luka akibat serangan roket di “Israel” selatan pada Ahad (5/5).
“Dua pria berusia 40 tahun dan 22 tahun tewas akibat serangan roket di sebuah pabrik di kota Ashkelon,” kata Magen David Adom, badan darurat nasional “Israel”, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Daily Sabah.
“Satu lagi, pria berusia 50 tahun, terluka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan,” tambahnya.
Sementara itu, faksi-faksi perlawanan Palestina mengumumkan dalam pernyataan bersama yang disampaikan pada Ahad (5/5) bahwa mereka menargetkan Beersheba dan Ashkelon dengan lusinan roket “sebagai respon atas serangan ‘Israel’ yang menargetkan pemukiman penduduk di Jalur Gaza.”
Faksi-faksi perlawanan Palestina memperingatkan “Israel” agar tidak melanjutkan “kebijakan menargetkan dan membom pemukiman penduduk”. Mereka juga bersumpah akan melakukan pembalasan jika “Israel” tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Eskalasi di Jalur Gaza dimulai ketika empat warga Palestina terbunuh, termasuk seorang remaja, dan 51 lainnya luka-luka pada Jumat (3/5) ketika “Israel” membombardir situs-situs yang berafiliasi dengan Hamas dan serangan terhadap demonstran Palestina yang mengecam pendudukan dan pengepungan “Israel” atas jalur Gaza yang telah berlangsung lebih dari 10 tahun. (rafa/arrahmah.com)